I.
Pengertian dan Konsep OOAD
Analisis
dan desain
berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan
menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar
pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan
perilaku dalam satu entitas.
Pengertian
“berorientasi objek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai
kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya. Konsep OOAD mencakup
analisis dan desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaiut analisis
berorientasi objek (OOA) dan desain berorientasi objek (OOD). OOA adalah metode
analisis yang memeriksa
requirement (syarat/keperluan) yang harus dipenuhi sebuah sistem) dari sudut
pandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui dalam ruang lingkup
perusahaan. Sedangkan OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software
yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem.
OOA (Object Oriented Analysis)
OOA
mempelajari permasalahan dengan menspesifikasikannya atau mengobservasi
permasalahn tersebut dengan menggunakan metode berorientasi objek. Biasanya
analisa sistem dimulai dengan adanya dokumen permintaan (requirement) yang
diperoleh dari semua pihak yang berkepentingan. (Misal: klien,developer, pakar,
dan lain-lain).
Dokumen permintaan memiliki
2 fungsi yaitu : memformulasikan kebutuhan klien dan membuat suatu daftar
tugas. Analisis berorientasi obyek (OOA) melihat pada domain masalah, dengan
tujuan untuk memproduksi sebuah model konseptual informasi yang ada di daerah
yang sedang dianalisis. Model analisis tidak mempertimbangkan kendala-kendala
pelaksanaan apapun yang mungkin ada, seperti konkurensi, distribusi, ketekunan,
atau bagaimana sistem harus dibangun. Kendala pelaksanaan ditangani selama
desain berorientasi objek (OOD).
Sumber-sumber untuk
analisis dapat persyaratan tertulis pernyataan, dokumen visi yang formal,
wawancara dengan stakeholder atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sebuah sistem
dapat dibagi menjadi beberapa domain, yang mewakili bisnis yang berbeda,
teknologi, atau bidang yang diminati, masing-masing dianalisis secara terpisah.
Hasil
analisis berorientasi objek adalah deskripsi dari apa sistem secara fungsional
diperlukan untuk melakukan, dalam bentuk sebuah model konseptual. Itu biasanya
akan disajikan sebagai seperangkat menggunakan kasus, satu atau lebih UML
diagram kelas, dan sejumlah diagram interaksi. Tujuan dari analisis
berorientasi objek adalah untuk mengembangkan model yang menggambarkan
perangkat lunak komputer karena bekerja untuk memenuhi seperangkat persyaratan
yang ditentukan pelanggan.
UML (Unified Modeling
Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk
memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah
sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML sendiri juga
memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep
bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema
database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Unified
Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk :
- memvisualisasikan
grafis model yang tepat.
- menetapkan
model yang tepat, lengkap, dan tidak ambigu untuk mengampil semua
keputusan penting dalam analisis, desain dan implementasi.
- membangun
model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman.
- mendokumentasikan
semua informasi yang dikumpulkan oleh tim sehingga memungkinkan untuk
berbagi informasi.
OOD (Object Oriented
Design)
OOD mengubah model konseptual yang dihasilkan dalam analisis berorientasi objek memperhitungkan kendala yang dipaksakan oleh arsitektur yang dipilih dan setiap non-fungsional – teknologi atau lingkungan – kendala, seperti transaksi throughput, response time, run – waktu platform, lingkungan pengembangan, atau bahasa pemrograman.
1. Objek
- Objek
adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada di sekitar kita. Sebuah
objek memiliki keadaan sesaat yang disebut state.
- Objek
dapat kongkrit, seperti halnya arsip dalam sistem, atau konseptual seperti
kebijakan penjadwalan dalam multiprocessing pada sistem operasi.
- Dua
objek dapat berbeda walaupun bila semua nilai atributnya identik.
2. Kelas Objek
Kelas merupakan gambaran
sekumpulan Objek yang terbagi dalam atribut, operasi, metode, hubungan, dan
makna yang sama.
- Suatu
kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai
struktur data sama ke dalam satu grup.
- Kelas
Objek merupakan wadah bagi Objek. Dapat digunakan untuk menciptakan Objek.
- Objek
mewakili fakta/keterangan dari sebuah kelas.
Istilah-istilah
Objek
Atribut
|
:
|
Data
item yang menegaskan Objek.
|
Operasi
|
:
|
Fungsi
di dalam kelas yang dikombinasikan ke bentuk tingkah laku kelas.
|
Metode
|
:
|
Pelaksanaan
prosedur (badan dari kode yang mengeksekusi respon terhadap
permintaan
objek lain di dalam sistem).
|
B. Karakteritik Metodologi
Berorientasi Objek
Metodologi pengembangan sistem
berorientasi objek mempunyai tiga karakteristik utama :
1. Encapsulation (Pengkapsulan)
- Encapsulation
merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data yang
diproses.
- Data
dan prosedur atau fungsi dikemas bersama-sama dalam suatu objek, sehingga
prosedur atau fungsi lain dari luar tidak dapat mengaksesnya.
- Data
terlindung dari prosedur atau objek lain, kecuali prosedur yang berada
dalam objek itu sendiri.
2. Inheritance (Pewarisan)
- Inheritance
adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi
data/atribut dan metode dari induknya langsung.
- Atribut
dan metode dari objek dari objek induk diturunkan kepada anak objek,
demikian seterusnya.
- Inheritance
mempunyai arti bahwa atribut dan operasi yang dimiliki bersama di anatara
kelas yang mempunyai hubungan secara hirarki.
- Suatu
kelas dapat ditentukan secara umum, kemudian ditentukan spesifik menjadi
subkelas. Setiap subkelas mempunyai hubungan atau mewarisi semua sifat
yang dimiliki oleh kelas induknya, dan ditambah dengan sifat unik yang
dimilikinya.
- Kelas
Objek dapat didefinisikan atribut dan service dari kelas Objek lainnya.
- Inheritance
menggambarkan generalisasi sebuah kelas.
3. Polymorphism (Polimorfisme)
- Polimorfisme
yaitu konsep yang menyatakan bahwa seuatu yang sama dapat mempunyai bentuk
dan perilaku berbeda.
- Polimorfisme
mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam
kelas yang berbeda.
- Kemampuan
objek-objek yang berbeda untuk melakukan metode yang pantas dalam merespon
message yang sama.
- Seleksi
dari metode yang sesuai bergantung pada kelas yang seharusnya menciptakan
Objek.
http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy
0 komentar:
Posting Komentar