III. UML (Unified Modelling
Language)
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah
“bahasa” yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang
dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk
merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model
untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat
berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis
dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep
dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa
berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML
tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa
lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax
/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna
tertentu, dan UML syntax mendefinisikan
bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama
diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch OOD
(Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling Technique), dan
Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Sejarah UML sendiri
cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita ketahui puluhan metodologi
pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah:
metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi
shlaer-mellor, metodologi wirfs-brock, dsb. Masa itu terkenal dengan masa
perang metodologi (method
war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi
membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila
kita bekerjasama dengan group/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang
berlainan.
0 komentar:
Posting Komentar